Minggu, 08 Januari 2012

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


Perkembangan Teknologi di Indonesia
Saya akan membahas tentang perkembangan teknologi di Indonesia.
Perkembangan teknologi di Indonesia, khususnya dalam hal media sosial, internet, dan perangkat mobile. Ada 3 kategori media sosial, internet, dan perangkat mobile yang dimana terdapat beberapa fakta menarik dari perkembangan teknologi di Indonesia.
Fakta pertama, perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Mengenai data statistik jumlah pengguna internet ini terdapat perbedaan antara data Internet World Stats, sebuah situs internasional yang memiliki fitur up to date tentang penggunaan internet, statistik penduduk, dan data statistik mengenai penelitian internet dunia, yang mencakup lebih dari 233 negara, yang sering terjadi menjadi acuan global dengan data lokal milik SalingSilang.com. Dimana perbedaan tersebut terpaut sangat jauh.
Apabila dilihat dari umur pengguna, laporan perkembangan teknologi di Indonesia ini menunjukkan lebih dari setengah pengguna internet Indonesia berumur di bawah 20 tahun.
Apabila dipilah berdasarkan gender, laporan perkembangan teknologi di Indonesia ini menunjukkan pengguna internet kebanyakan Pria.
Fakta kedua, perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan bahwa 61% dari total pengguna internet tersebut online melalui perangkat mobile.
Dan apabila tidak melalui perangkat mobile, kebanyakan pengguna internet di Indonesia akan online melalui jaringan WiFi yang ada di Cafe.
Fakta ketiga, memang dari data perkembangan teknologi di Indonesia secara keseluruhan di atas menyebutkan bahwa pengguna internet hanya 17% dari total penduduk Indonesia. Namun internet adalah media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dibandingkan media radio atau surat kabar.
Fakta keempat, laporan perkembangan teknologi di Indonesia menyatakan bahwa pengguna internet Indonesia lebih memilih menggunakan media sosial sebagai media komunikasi dibandingkan media lainnya. Dan 89% pengguna internet di Indonesia akan selalu mengunjungi situs media sosial.
Tahukah Anda bahwa rata-rata tweet per hari dari pengguna Indonesia adalah 1.293.131. Hal ini berarti 15 tweet dikirimkan oleh pengguna internet Indonesia setiap satu detik.
Fakta kelima dari laporan perkembangan teknologi di Indonesia yang dilakukan oleh agensi survey internasional adalah cukup tingginya minat pengguna internet terhadap konten video di dunia maya. 51% dari seluruh pengguna internet Indonesia streaming atau download konten video online per bulannya. Hasil ini bukanlah suatu mengejutkan apabila dilihat dari hit konten video lokal Indonesia di Youtube.
Apakah Anda suka bebagi foto dan menampilkannya di internet? Dan ada beberapa orang yang menyebut Anda “narsis” Well, don’t worry about that, karena fakta keenam dari laporan perkembangan teknologi di Indonesia menyatakan Anda bukanlah satu-satunya. Survey menyebutkan bahwa hampir semua 90% pengguna internet Indonesia memanfaatkan layanan situs sharing foto.
Fungsi blog saat ini telah berkembang menjadi banyak fungsi. Blog dulu umumnya hanya dimiliki oleh orang yang suka menulis dan ingin mempublish artikel hasil tulisannya untuk orang lain. Tetapi sekarang foto dan video bisa menjadi konten utama suatu blog. Fungsi juga berkembang menjadi semacam media sosial dmana para blogger saling berkumpul, sarana pendapatan dengan banyaknya pengiklanan yang bersedia untuk memasang iklannya di blog bepengunjung tinggi, beberapa menggunakannya menjadi semacam diary online, hingga menjadi portofollio online.
Fakta ketujuh menyatakan bahwa terdapat lebih dari 5 juta blog milik pengguna internet di Negara kita, yaitu Indonesia.
Fakta kedelapan yang bisa diambil dari survey perkembangan teknologi di Indonesia ini remaja adalah pengguna intenet terbanyak, situs yang paling sering mereka kunjungi adalah media sosial sebagai sarana komunikasi dibandingkan dengan media lainnya, dan mereka lebih suka mengunjungi melalui ponsel.
Mungkin Anda semua mengetahui bahwa Indonesia telah lama menduduki posisi kedua sebagai pengguna media sosial terbesar di dunia. Dan sebuah Global Web Index Survey yang diadakan baru-baru ini menunjukkan bahwa pengguna internet Indonesia, bersama dengan Filipina, adalah “the most social people on earth.”

Dikutip dari:
http://portal.paseban.com/article/4752/perkembangan-teknologi-di-indonesia
http://portal.paseban.com/article/4804/perkembangan-teknologi-di-indonesia

Agama dan Masyarakat


Agama dan Masyarakat
Agama adalah kepercayaan yang dianut seseorang untuk membimbing hidupnya serta menjadi pedoman bagi segala aktifitas yang dilalui seseorang. Di Indonesia terdapat beberapa jenis agama atau kepercayaan, seperti Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha.
Sebagai negara majemuk, Indonesia dituntut untuk maju secara konsisten dalam mengembangkan bangsanya. Meskipun demikian, kemajemukan yang seyogyanya berfungsi sebagai landaasn kekayaan dan pengembangan bangsa, kerap menjadi batu sandungan dengan banyaknya konflik. Konflik antarsuku hingga konflik agama dan masyarakat.
Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim yang menjadi mayoritasnya, Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi bangsa lain dalam hal kerukunan antarumat beragama. Dengan masuknya agama dan kepercayaan Kong Hu Chu sebagai agama yang telah disahkan oleh negara, keimanan antar umat semakin diuji.
Hal ini dibuktikan dengan dituntutnya warga masyarakat Indonesia untuk saling toleransi antarumat beragama. Baik toleransi tentang keagamaannya hingga perayaan hari raya keagamaan. Masyarakat Indonesia yang masih menyimpan mental kedaerahan, dikhawatirkan membangun mental tersebut dalam kehidupan keberagamaan.
Dengan demikian, bukan tidak mungkin akan memicu terjadi konflik antarumat beragama dengan saling mencemooh dan menjelek-jelekan agama lain serta menganggap agamanyalah yang paling benar, seperti yang sempat terjadi beberapa tahun silam hingga terjadi pertumpahan darah.
Dikutip dari http://www.anneahira.com/agama-dan-masyarakat.htm

Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

Tenaga Kerja Wanita (TKW)
Pahlawan Devisa yang perlu dilindungi
Sudah sering terdengar kisah menyedihkan tentang Tenaga Kerja wanita (TKW). Hal ini juga dialami beberapa TKW di Ngawi, termasuk diantaranya Siti tarwiyah dari Kendal, Ngawi.  Dia harus mati disiksa majikannya di arab Saudi. Padahal hal ini bisa dicegah.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perempuan yang terpaksa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan perempuan yang bekerja ini Pasal 5 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menentukan bahwa “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.” Ketentuan Pasal 5 ini membuka peluang kepada perempuan untuk memasuki semua sektor pekerjaan, dengan catatan bahwa perempuan itu mau dan mampu melakukan pekerjaan tersebut.
Selanjutnya di dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 ditentukan bahwa “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” Ketentuan Pasal 6 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 ini semakin memperjelas ketentuan Pasal 5 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja.
Ketentuan Pasal 5 dan 6 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tersebut dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Dengan adanya ketentuan Pasal 5 dan 6 ini maka dapat dikatakan bahwa Undang-undang Ketenagakerjaan yang baru merupakan Undang-undang yang anti diskriminasi.
Berangkat dari ketentuan undang-undang yang melarang adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam dunia kerja (das sollen), maka seharusnya di dalam kenyataannya perempuan yang bekerja memang benar-benar diperlakukan tanpa adanya diskriminasi dengan laki-laki. Akan tetapi di dalam kenyataannya (das sein) sering terjadi diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam banyak aspek dari pekerjaan, misalnya dari segi gaji, tunjangan, jenjang karier, dan lain-lain.
Di antara sekian banyak profesi yang bisa digeluti perempuan dalam mencari nafkah, ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mewajibkan perempuan tersebut untuk bekerja di malam hari. Hal ini misalnya pada sebuah pabrik yang memiliki tiga shift jam kerja yang salah satunya berawal di sore hari dan berakhir pada malam hari.
Salah satu pekerjaan yang dilakukan di malam hari adalah pekerjaan sebagai penjaga bilyar di Q-Club Yogyakarta. Pekerjaan sebagai penjaga bilyar di malam hari mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan pekerjaan yang sama pada siang hari. Risiko yang muncul antara lain riskan terhadap perlakuan tidak senonoh dari majikan atau dari pihak lain yang menganggap bahwa perempuan penjaga bilyar apalagi yang bekerja di malam hari “bisa dibawa”. Banyak kasus pelecehan seksual bahkan perkosaan yang terjadi pada perempuan yang jam kerjanya pada malam hari. Tidak sedikit pula masyarakat yang mengejek dan mempunyai pandangan buruk terhadap perempuan yang bekerja di malam hari. Padahal semua itu terpaksa dilakukan karena itu memang tuntutan pekerjaan.

Dikutip dari http://tanimakmur.kotangawi.com/

Sabtu, 07 Januari 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat

Banyak kita jumpai di lingkungan kita, berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainya. Mungkin semua orang tak heran dedengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi, mereka mau semua menadapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainya.

Kesamaan derajat

Terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegankan di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga yang mereka ingin sama dengan apa yang mereka rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.

Pelapisan sosial

Bisa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan, sedangkan kesamaan derajat, sama seperti dengan pelapisan social tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bias dikatakan memiliki status, tingkatan tang sama dalam lingkungan  atau daerahnya. Pelapisan social dan kesamaan derajat memiliki tali hubungan yang erat, karena kedua hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain. Maka dari itu, semua atau sebagian orang yang mengkritik hal ini, karena bila tak mengkritik, orang itu bisa dikatakan akan keterlaluan terhadap semua hak dan kewajiban yang harus dibagi sama ratakan terhadap semua orang, tetapi semua itu kembali keorang itu sendiri atau pribadi diri kita, karena semua itu kita yang melakukan dan melaksanakan serta kita juga pun yang akan rasakan jika kita bias melakukan sesuai  yang ditetapkan.

Contoh

Kita dapat temukan hal ini di lingkungan kita sendiri, bagi orang yang memiliki lapisan social tertinggi di lingkungannya, maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati, dihargai, serta memiliki wibawa yang sangat tinggi,   karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati, tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih banyak contoh lainya, pelapisan social dam kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas, kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan, dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bersikap adil terhadap sesame manusia, kita satu jenis ciptaan ALLAH yang memiliki jenis pria dan wanita, marilah berbagi terhadap sesame, berlaku adil untuk mencapai semuanya.


(Dikutip dari Dony Setiadi)