Selasa, 07 April 2015

ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT


1.     Definisi Etika
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
a.       Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
b.      Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:
-          Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
-          Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
a.       Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
b.      Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

2.     Definisi Profesionalisme
Profesionalisme merupakan sifat-sifat, tingkah laku, tujuan, atau suatu rangkaian kualitas dalam suatu profesi. Profesionalisme berkaitan erat dengan kode etik. Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan. Profesional sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-Ciri Profesionalisme IT
Profesionalisme IT memiliki beberapa ciri – ciri, dan ciri – ciri profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri – ciri tersebut yaitu :
1.      Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam pekerjaannya.
2.      Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau program.
3.      Bekerja di bawah disiplin kerja
4.      Mampu melakukan pendekatan disipliner
5.      Mampu bekerja sama
6.      Cepat tanggap terhadap masalah client.

3.     Profesi dalam Bidang IT
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, ada beberapa karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, namun tidak semua karakteristik tersebut berlaku dalam setiap profesi. Karakteristik tersebut adalah :
a.       Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis : Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik. 
b.      Asosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
c.       Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
d.      Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
e.       Pelatihan institutional : Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
f.       Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
g.      Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
h.      Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
i.        Mengatur diri : Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
j.        Layanan publik dan altruism : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
k.      Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Adapun beberapa profesi yang ada dalam bidang IT,seperti:
1)      Software (Perangkat Lunak):
a.       Sistem Analis
b.      Programmer
c.       Web Designer
d.      Web Programmer
2)      Hardware (Perangkat Keras):
a.       Technical engenieer
b.      Networking engineer
3)      Operasional sistem informasi
a.       EDPOperator
b.      Sistem Administrator
c.       MIS Director

4.     Penghasilan / Gaji dari Profesinya
Beberapa jabatan profesi di bidang IT, berikut standar penghasilannya :
a)      Country Manager
Bertanggung jawab atas operasi bisnis skala nasional, mengembangkan rancana strategis, termasuk target laba dan risiko rugi dari setiap bisnis unit. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 10 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp75 juta s.d 150 juta.
b)      Sales Director (Regional)
Bertanggung jawab atas keberlangsungan team penjualan dan kuota target, serta mengembangkan model bisnis untuk menentukan strategi penjualan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp50juta s.d 75juta.
c)      Team Leader Sales Manager
Bertanggung jawab atas arah dan kewenangan dari bisnis unit dan mitra kerja dalam mencapai dan meningkatkan target penjualan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp27 juta s.d 40 juta.
d)     Post–sales Consultant
Bertanggjung jawab atas penerapan dan penyaluran barang/jasa pada konsumen. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun,jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20juta s.d 35juta.
e)      Pre–sales Consultant
Membantu tim penjualan atas produk IT atau jasa dengan melayani penyediaan technical support, dan product demonstration kepada konsumen, termasuk solusi pemetaan bisnis konsumen. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20 juta s.d 35 juta.
f)       Account Manager/ Sales Manager
Membangun dan mengembangkan penjualan atas produk IT dan jasa perusahaan dengan wilayah kerja atau segmen industri dengan memperhatikan target penjualan. Termasuk melakukan identifikasi, kualifikasi dan membuka peluang perusahaan yang memiliki prospek dan membutuhkan produk dan jasa IT bagi konsumen yang telah ada dan maupun yang baru. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20 juta s.d 35 juta.
g)      Inside Sales Representative
Melakukan identifikasi atas penjualan produk dan jasa yang dilakukan melalui sarana telekomunikasi seperti telepon dan teknologi Internet Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 10 juta.
h)      Enterprise Architect Degree
Bertanggung jawab atas penyediaan rencana pengembangan arsitektur perusahaan, kebijakan maupun struktur kewenangan dan alur kerjanya. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja lebih dari 8 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp7 juta s.d 17 juta.
i)        Solutions Architect Degree
Membuat desain arsitektur IT secara teknis, baik sistem maupun aplikasi perusahaan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp7 juta s.d 15 juta.
j)        Analyst Programmer/ Software Engineer
Membuat desain, code, dan uji coba program dalam rangka menunjang rencana pengembangan sistem aplikasi perusahaan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja antara 2 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp3 juta s.d 7 juta.
k)      Software QA/Test Analyst
Melakukan uji coba, melakukan sertifikasi dan audit atas produk piranti lunak. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp3juta s.d 9 juta. Untuk Posisi Software QA/Test Analyst Manager ditawarkan gaji antara Rp8 juta s.d 13 juta.
l)        Project Manager
Membuat rencana, mengatur, dan melaksanakan kegiatan manajemen proyek untuk wilayah atau divisi. Melakukan monitoring pengembangan sesuai jadwal dan anggaran proyek. Mengalokasikan seluruh sumber daya demi keberhasilan proyek termasuk menjadi jembatan penghubung antara tim pelaksana proyek dan end-users. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp.10juta s.d Rp.18 juta.
m)    Project Manager–Infrastructure
Bertanggung jawab atas keseluruhan dan kelancaran jalannya sistem IT. Membantu dan memecahkan masalah terhadap organisasi atas beberapa permasalahan IT. Memiliki pengetahuan terkini atas pengembangan IT. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp10juta s.d 20 juta.
n)      Security Consultant
Konsultan khusus yang memahami teknologi keamanan IT. Mengetahui dan paham atas penanagan aplikasi termasuk meninjau tingkat keamanan system, mengukur risiko termasuk firewall management. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp8 juta s.d 15 juta.
o)      Storage Consultant
Menyediakan bantuan atas keahliannya dalam technical support atas perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan dari storage products, termasuk including SAN, NAS, Backup and Recovery, Capacity Planning / Application Sizing, Business Continuity and Disaster Recovery, Operating Systems Administration. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4juta s.d 10 juta.
p)      Business/ Systems Analyst
Meninjau dan menilai beberapa hal seperti sistems feasibility studies, analysis & design. Menerjemahkan kepentingan bisnis dan kebutuhan bisnis ke dalam spesfikasi system. Bekerja sama dengan Engineers & Technical Support untuk menyelesaikan customer issues, termasuk menyediakan technical application support terhadap pengguna. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 11 juta.
q)      Systems/ Network Administrator
Menjadi administrator dan mengoperasikan LAN & WAN networks, system management & hardware support. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 9 juta .
r)       Technical Consultant
Mengatasi masalah dan perubahan sistem. Menindaklanjuti proses dokumentasi dan kepemilikan atas permasalahan operasional IT termasuk analisa permasalahan pasca penanganan. Membantu penangan permasalahan IT secara keseluruhan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp10 juta s.d 15 juta.
s)       Database Administrator
Bertanggung jawab atas proses administarsi dan technical maintenance dari sistemdatabase perusahaan Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 7 tahun,jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 15 juta.
t)       IT Auditor
Membuat rencana dan melaksanakan audit atas system informasi, platform, Sistem Operasional dan Prosedur termasuk fraud management. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 12 juta.
u)      Helpdesk Analyst
Melakukan penyelesaian masalah konsumen secara jarak jauh melalui email atau telepon dengan mengambil alih control users’ terminals via LAN/ WAN connections. Merencanakan, mengkoordinasikan support business processess, systems & end–users. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 1 s.d 4 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 6 juta.

5.     Etika yang harus dimiliki oleh seorang IT
Setiap bidang profesi memilki aturan – aturan / hukum – hukum yang mengatur bagaimana seorang professional berfikir dan bertindak. Kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat, dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Seseorang yang melakukan berbuat sesuatu yang menyimpang dari kode etiknya akan dianggap telah melakukan malpraktek dan bisa mendapatkan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang ada. Sanksi dari sebuah penyimpangan kode etik dapat berupa teguran, sebutan tidak profesional, dipecat, atau bahkan mendapatkan sanksi hukum pidana. Alasan perumusan kode etik professional secara tertulis mencangkup :
1.      Sarana kontrol social merupoakan kriteria prinsip professional yang telah digariskan, sehingga dapat diketahui dengan pasti kewajiban professional anggota baru, lama, ataupun calon anggota kelompok profesi. Dengan demikian dapat dicegah kemungkinan terjadi konflik kepentingan antara sesama anggota kelompok profesi, atau antar anggota kelompok profesi dan masyarakat. Anggota kelompok profesi atau anggota masyarakat dapat melakukan kontrol melalui rumusan kode etik profesi.
2.      Pencegahan campur tangan dari pihak lain, yaitu menstandardisasi kewajiban professional angota kelompok profesi. Pemerintah atau masyarakat tidak perlu lagi campur tangan untuk menentukan bagaimana seharusnya anggota kelompok profesi melaksanakan kewajiban profesionalnya. Hubungan antara pengemban profesi dan masyarakat tidak perlu diatur secara detail dengan undang – undang oleh pemerintah, atau oleh masyarakat.
3.      Pencegah kesalahpahaman dan konflik, yaitu norma prilaku yang sudah dianggap benar atau sudah mapan dan tentunya akan lebih efektif lagi Apabila norma prilaku tersebut dirumuskan sedemikian baiknya, sehingga memuaskan pihak – pihak yang berkepentingan. Kode etik profesi merupakan kristalisasi prilaku yang dianggap benar menurut pendapat umum karena berdasarkan pertimbangan kepentingan profesi yang bersangkutan. Dengan demikian, kode etik dapat mencegah kesalahpahaman dan konflik, dan sebaliknya berguna sebagai bahan refleksi nama baik profesi. Kode etik profesi yang baik adalah mencerminkan nilai moral anggota kolompok profesi sendiri dan pihak yang membutuhkan pelayanan profesi yang bersangkutan.
Kode etik juga diperlukan dalam bidang IT untuk mengatur bagaimana para IT professional melakukan kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki oleh seorang IT professional yaitu :
a.       Seorang professional IT harus bertanggung jawab terhadap software dan hardware.
b.      Peranannya yang sangat besar dan mendasar dalam perusahaan menuntut seorang professional IT untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara profesi. Seorang professional IT akan berperan penting dalam pengolahan data, penggunann teknologi, dan peningkatan terus – menerus akan proses bisnis suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing tinggi. 
c.       Seorang professional IT sebagai orang yang paling mengetahui akan proses bisnis perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk menjaga kerahasiaan data perusahaan. Sangat diutamakan bahwa seorang professional IT harus mempunyai etika yang membangun.

6.     Kesimpulan
Tujuan Etika dalam teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument. Sasaran etika digunakan dalam teknologi informasi agar :
1.      Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
2.      Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
3.      Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.

7.     Daftar pustaka
[1] http://ryunana.blogspot.com/2014/04/jurnal-profesionalisme-dan-kode-etik-di.html
[2] http://achmadiagungdiory.blogspot.com/2015/03/tugas-2-etika-dan-profesionalisme-tsi.html
[3] http://valiantputrayuda25.blogspot.com/2015/04/etika-dan-profesionalisme-dalam-bidang.html#more