Kamis, 29 Desember 2011

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


Penduduk Indonesia yang berjumlah 237,6 juta jiwa tersebar dari Sabang sampai Maraoke, hidup di kepulauan yang subur, dengan kekayaan alam yang banyak, dari hasil hutan, dari hasil laut dan lain-lain. Itu semua adalah untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Artinya penduduk Indonesia yang berjumlah 237,6 juta jiwa tersebut, seharusnya merasakan bagaimana nikmatnya hidup di tanah airnya sendiri yang subur, kaya akan sumber daya alam dan hasil hutan serta hasil laut. Dengan kekayaan bumi Indonesia tersebut, semestinya rakyat Indonesia tidak ada lagi yang miskin.
Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, bahwa penduduk miskin Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu mencapai 13,3 persen atau 31,6 juta jiwa. Angka kemiskinan ini setara dengan jumlah penduduk negeri Jiran, Malaysia. Waau…memalukan…! Mengapa bisa demikian? Pertanyaan klasik, yang jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Saudaraku, kalau kita tidak mau terus-terusan miskin, bangkitlah, ayo keluar, jangan mau hidup dilingkungan yang itu-itu saja. “Siapa Yang Mengembara dia yang Maju” ungkapan dari seorang Cendikiawan Muslim KH. Wachfiyuddin SE, MBA. Yang sangat menggugah hati. Sudah banyak contoh orang yang dahulu hidupnya miskin, sekarang hidup dengan kekayaan yang berlimpah, dimulai dengan hidup mengembara, bekerja keras, jangan biasakan puas dengan apa yang sudah kita dapatkan, dan terus menuntut ilmu pengetahuan.Dan masyarakat Indonesia tidak lagi hidup dengan keterbelakangan, karena mereka sudah memiliki ilmu pengetahuan terutama tentang Teknologi dan dunia usaha (entrepreneurship). Yang ilmu itu dapat digunakan untuk membekali hidupnya untuk berdikari membuka usaha sendiri. Yang akhirnya terangkatlah perekonomiannya, dan kemiskinanpun berangsur terkikis dan habis.
Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk selalu Iqro’ (bacalah…), pelajari dirimu, lingkunganmu, apa yang harus diperbuat? Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya juga menyuruh kita tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Ada apa dengan Cina? Ternyata sejarah membuktikan bahwa sejak dari dahulu hubungan Islam dengan Cina sudah akrab. Cina terkenal dengan ahli perekonomian. Yang sekarang memiliki cadangan devisa tertinggi didunia yaitu $ 3,042,000 juta, mengalahkan negara USA sendiri yang hanya memiliki cadangan devisa $ 135,413 juta per Maret 2011. Sementara Indonesia berada disekitar $ 99,619 juta per Februari 2011. Dengan demikian memang pantaslah Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk belajar ke negeri Cina.
Kalau begitu kemiskinan, dapat dientaskan dengan cara menuntut ilmu, belajar, bekerja keras. Tidak ada cara dan jalan selain itu. Kekayaan tidak akan jatuh begitu saja dari langit, tanpa perjuangan untuk meraihnya. Allah SWT tidak akan merubah nasib seseorang, sebelum seseorang itu merubahnya sendiri. Maksudnya, bahwa Allah saja tidak akan memberikan rezeki begitu saja tanpa ada usaha yang kita kerjakan.

SUMBER:KOMPAS.COM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar