Desain organisasi dikaitkan dengan pengambilan
keputusan manajerial yang menentukan struktur dan proses yang mengkoordinasikan
dan mengendalikan pekerjaan organisasi. Hasil keputusan desain organisasi
adalah suatu sistem pekerjaan dan pengelompokkan kerja termasuk proses yang
melingkarinya. Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena
usaha-usaha sebelumnya untuk mengembangkan teori manajemen. Cara manajemen
mendesain organisasi harus mengingat dimensi struktur organisasi tersebut.
Manajer harus mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi,
diantaranya adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang
melakukan kerja, tuntutan lingkungan organisasi, dan keseluruhan strategi yang
dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
1. Model Desain Organisasi
Model organisasi yang dapat saya jelaskan adalah
berdasarkan atas desain organisasi menurut (Gibson, et all, 1994) ada 2 macam model
organisasi yaitu organisasi mekanistik dan organisasi organik,sedangkan untuk
teori organisasi ada 3 macam yaitu teori structural klasik, teori transisional
dan teori mutakhir.
2. Model organisasi mekanistik
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai
produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip
yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya
berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
-
Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik
untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
-
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus
dikelompokkan berdasarkan keahlian.
-
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager
harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
-
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari
pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari
peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai
scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.
model mekanistik mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggi dengan
karakteristik : Sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi tenaga
kerja. Sangat tersentralisasi karena menekankan pada wewenang dan tanggung
gugat (accountability).Sangat formal karena menekankan pada fungsi sebagai
dasar departemen.
3. Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian
dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan
peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang
tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model
mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik
sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model
mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari
criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh
masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi
dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai
keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan
dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain
organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Sumber :
http://apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_26.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar